Beranda | Artikel
Khutbah Idul Adha Singkat Padat: Memperbanyak Takbir di Hari-Hari Terbaik
Rabu, 7 Agustus 2019

Khutbah Idul Adha Singkat Padat: Memperbanyak Takbir di Hari-Hari Terbaik disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. yang disiarkan secara dari Lapangan SDIT Cahaya Sunnah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi pada Jum’at, 10 Dzul Hijjah 1438 H / 01 September 2017 M.

Khutbah Pertama – Khutbah Idul Adha Singkat Padat: Memperbanyak Takbir di Hari-Hari Terbaik

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ummatal Islam,

Di hari ini kita berada di hari Idul Adha yang merupakan hari terbaik di dunia. Sebagaimana dikeluarkan Imam Ath-Thobroni dan dihasankan oleh Syaikh Albani Rahimahullah. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

افضل ايام الدنيا يوم النحر ويوم القر

“Hari-hari dunia yang paling utama yaitu hari menyembelih (hari ini tanggal 10 bulan Dzulhijjah) dan hari setelahnya (tanggal 11)”

Berarti ini menunjukkan bahwa hari ini adalah hari yang paling paling utama di dunia ini dan kemudian hari setelahnya. Maka 10 hari awal bulan Dzulhijjah yang paling utama adalah di hari ini. Dan kita disyariatkan untuk memperbanyak takbir, membesarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dimana takbir akan terus disyariatkan sampai tanggal 13 bulan Dzulhijjah. Dimana takbir -kata para ulama- dengan ijma’ mereka ada dua macam. Yang pertama disebut dengan takbir mutlak. Yaitu kita bertakbir kapan saja dan dimana saja. Kemudian yang kedua yaitu takbir muqayyad. Yaitu yang terikat setelah selesai shalat.

Adapun takbir mutlak, maka dianjurkan dari tanggal 1 sampai tanggal 13 bulan Dzulhijjah. Adapun takbir muqayyad, maka dianjurkan dari tanggal 9 (yaitu hari Arafah) setelah shalat subuh sampai tanggal 13 bulan Dzulhijjah setelah shalat ashar.

Kita memperbanyak takbir di hari-hari ini, sebagaimana dahulu para sahabat memperbanyak takbir. Bahkan ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun di haji wada’ pun, di hari-hari Mina, mereka memperbanyak takbir. Sehingga Mina bergemuruh dengan takbir. Maka kita pun senantiasa bertakbir membesarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun tentunya, saudaraku.. Hakikat takbir adalah mengagungkan Allah, membesarkan Allah, bukan hanya sebatas di lisan-lisan kita. Tapi membesarkan Allah dengan hati kita, merasakan akan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengagungkannya seagung-agungnya.

Ketika kita merasakan kebesaran Allah di hati kita, itulah yang akan menimbulkan rasa takut kepada Allah, rasa tunduk kepada Allah, rasa tadharru’ kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang yang mengagungkan Allah, dia tidak akan berani berbuat maksiat di hadapanNya walaupun dia ketika sendirian. Karena ia tahu bahwasanya Rabbnya senantiasa mengawasinya dimanapun ia berada.

Ummatal Islam..

Mengagungkan Allah adalah merupakan aqidah yang menimbulkan amalan-amalan shalih. Mengagungkan Allah adalah merupakan asal dari iman seorang hamba. Ketika seorang hamba mengagungkan Allah, maka ia pun menjadi hamba yang tunduk dan patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika hamba mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia akan mengagungkan syariatNya, ia akan mengagungkan perintah-perintah dan laranganNya. Ia pun akan mengagungkan batasan-batasan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka dari itulah, saudaraku..

Orang yang tidak mengagungkan Allah, dia tidak akan mengagungkan syariatNya, dia akan meremehkan syariatNya, ia akan meremehkan perintah dan laranganNya. Karena hatinya tidak mengagungkan Allah Jalla wa Ala. Dia akan menganggap remeh shalat, menganggap remeh ibadah-ibadah yang lainnya. Bahkan hatinya dikarenakan penuh dengan kemaksiatan kepada Allah, hatinya tak lagi mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak lagi bergetar ketika hatinya itu disebutkan nama Allah, tidak lagi imannya bertambah ketika dibacakan kepadanya ayat-ayat Allah. Sedangkan Allah menyebutkan tentang orang-orang yang beriman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّـهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu siapa? Yaitu orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah, hatinya menjadi takut dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambahlah keimanan mereka.” (QS. Al-Anfa[8]: 2)

Mengapa hatinya menjadi takut ketika disebutkan nama Allah?

Karena hatinya membesarkan Allah, hatinya mengagungkan Allah. Sedangkan orang yang hatinya tidak mengagungkan Allah, akibat maksiat maksiat yang ada di hatinya tersebut, dia tidak akan bergetar ketika mendengarkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan imannya pun tidak akan bertambah dengan dibacakan ayat-ayat Allah. Yang ada, ketika dibacakan ayat Allah malah bertambah penyakitnya. Sebagaimana Allah menyebutkan tentang orang-orang munafik, Allah berfirman:

وَإِذَا مَا أُنزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَـٰذِهِ إِيمَانًا

Dan apabila diturunkan surat dari Al Quran, di antara orang-orang munafik itu ada yang berkata, ‘Siapa yang bertambah imannya dengan diturunkannya surat Al-Qur’an?‘”

Maka Allah mengatakan:

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ ﴿١٢٤﴾ وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ ﴿١٢٥﴾

Adapun orang yang beriman dengan diturunkannya Al-Qur’an bertambahlah keimanan mereka dan mereka bergembira. Adapun orang-orang yang ada di hatinya penyakit, bertambahlah penyakit yang ada di hatinya tersebut disamping dengan penyakit yang ada dalam hatinya.” (QS. At-Taubah[9]: 125)

Itu akibat dari pada hatinya penuh maksiat, saudaraku.. Ia tidak lagi bertambah keimanannya ketika dibacakan ayat Allah. Karena ia tidak membesarkan Allah, ia tidak mengagungkan Allah, bahkan ia menganggap dunia itu yang besar di hatinya, dia menganggap dunia itu segala-galanya dalam hatinya. Sehingga orang seperti ini tidak mungkin hatinya merasakan kebesaran Allah walaupun lisannya berucap Allahu akbar, Allahu akbar.. Walaupun lisannya berkata Allahu akbar (Allah maha besar), tapi hatinya tidak mengagungkan Allah. Karena hatinya penuh dengan kemunafikan atau dengan kemaksiatan.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Khutbah Kedua – Khutbah Idul Adha Singkat Padat: Memperbanyak Takbir di Hari-Hari Terbaik

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam,

Orang-orang yang membesarkan Allah, akan terlihat dari matanya ia tak ingin melihat sesuatu yang diharamkan oleh Allah. Orang-orang yang membesarkan Allah terlihat dari ibadahnya, ia berusaha menjaga shalatnya dan sabar diatas shalat tersebut. Orang-orang yang membesarkan Allah, ketika dikumandangkan adzan hatinya selalu rindu ingin pergi ke masjid untuk bermunajat denganNya. Orang yang membesarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, ketika disebut Al-Qur’anul Karim hatinya pun rindu ingin membacanya, hatinya pun berusaha ingin memahaminya. Karena sesungguhnya ia tahu di sanalah kebaikan hati dan dirinya.

Orang-orang yang membesarkan Allah, saudaraku..

Ia senantiasa menghormati batasan-batasanNya, ia takut untuk melanggarnya, ia takut untuk melaksanakan larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga ketika saya jatuh kepada maksiat sekecil apapun, ia merasa sangat takut seakan-akan gunung akan menimpa dirinya.

Maka dari itulah, saudaraku..

Itu tanda dia membesarkan Allah, dia mengagungkan Allah, dia menjadikan Allah segala-galanya di hatinya. Sehingga orang seperti di pastilah akan mengharapkan Allah dan kehidupan akhirat.

Namun ketika hati seorang hamba dipenuhi maksiat, dunia lebih besar di hatinya. Ia menganggap dunia segala-galanya. Orang seperti ini tidak akan pernah bisa khusyu’ dalam shalatnya, saudaraku..

Maka dari itulah, saudaraku..

Kenapa ketika kita shalat kita disyariatkan untuk banyak mengucapkan takbir? Diawal shalat kita ucapkan “Allahu akbar”, ketika kita mau ruku’, kita ucapkan “Allahu akbar”, ketika kita mau sujud kita mengucapkan “Allahu akbar”, ketika kita bergerak untuk duduk, maka kita ucapkan “Allahu akbar”

Kenapa? Apa rahasia mengapa Allah mensyariatkan  takbir di dalam shalat-shalat kita? Karena itulah kunci kekhusyu’an. Karena ketika seorang hamba hatinya membesarkan Allah, dia pasti khusyu’ dihadapan Allah, hatinya akan tunduk. Tapi kalau hatinya tidak membesarkan Allah, jangan harap ia bisa khusyu’ walaupun ia ikut kursus kekhusyu’an.

Sulit sekali, saudaraku.. Kecuali bagi mereka yang betul-betul membesarkan Allah dengan hatinya.

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 وصلى الله على نبينا محمد واله وصحبه وسلم

Download MP3 Khutbah Idul Adha Singkat Padat: Memperbanyak Takbir di Hari-Hari Terbaik

Jangan lupa untuk ikut membagikan link download kajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi orang lain.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Pencarian: teks khutbah idul adha, khutbah idul adha terbaik, khutbah idul adha tentang qurban, materi khutbah idul adha, contoh khutbah idul adha singkat, khutbah idul adha singkat, khutbah idul adha singkat padat


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/47495-khutbah-idul-adha-singkat-padat-memperbanyak-takbir-di-hari-hari-terbaik/